Silahkan Berbagi:

Setiap kali saya melihat betapa repotnya adik ipar saya berjuang memberi makan kepada anak balitanya yang tergolong susah makan, saat dia harus ikut berkeliling mengejar si kecil yang tak bisa makan dengan diam, saya selalu memikirkan betapa pekerjaan sebagai ibu adalah salah satu pekerjaan paling berat dan penuh perjuangan di dunia ini. Tetapi, sungguhkah hanya dari pihak ibu atau orang tua pengorbanan dan perjuangan itu dituntut? Apakah menjadi orang tua adalah pekerjaan yang sukar dan sebaliknya peran seorang balita adalah peran yang mudah?

Saya percaya bahwa setiap bentuk kehidupan memiliki suka-dukanya sendiri. Mereka yang menempuh kehidupan dengan berumah tangga dan memilih menjadi orang tua memiliki sukanya sekaligus dukanya, yang mana antara suka dan dukanya itu tak dapat diperbandingkan dengan, misalnya, suka dan duka seorang Jomblo. Demikian juga menjadi seorang anak balita bukanlah pekerjaan yang melulu mudah: tinggal menangis bila susah, tertawa bila bahagia, dan segala kebutuhan atau keinginan terwujud sudah tanpa perlu perjuangan atau kerja keras.

Menjadi bayi pun memiliki suka-dukanya. Dimulai dari sejak kelahirannya, ketika seorang bayi harus meninggalkan kenyamanan gua rahim bundanya yang damai dan hangat untuk menghadapi kerasnya, ributnya, dan semrawutnya dunia luar, kita tahu bahwa bayi harus menghadapi tekanan itu dengan mengandalkan daya tahannya dan dukungan dari orang tuanya. Kemudian, tatkala umur makin beranjak, seorang bayi harus berjuang mengekspresikan segala keinginannya, kebutuhan-kebutuhannya, perasaan-perasaannya dengan bahasa yang terbatas dan terkadang tidak dimengerti atau kurang dipekai oleh orang tua atau dunia sekitarnya. Saat umur menginjak tahunan, bayi mulai menerima pengaruh2 luar yang semakin banyak, yang tak semuanya positif bahkan kebanyakan adalah polusi-polusi fisik maupun mental. Dan terkadang seorang bayi harus mengorbankan haknya untuk bermain karena ruang terbatas dari lingkungan perkotaan yang tak ramah bagi dunianya, atau ketika mereka terpaksa terseret dalam arus rutinitas orang dewasa yang terus menerus sibuk bekerja.

Jody, si bocah kecil yang terkenal di era 90-an, menyenandungkan It's Hard to be A Baby. Saya setuju dan ikut bernyanyi dengannya: o la la beybeh.

Saat-saat Anda sebagai orang tua merasakan betapa beratnya tugas Anda, ingat-ingatlah lagu itu.  Bahwa di sisi lain, bayi Anda pun sebenarnya juga harus memikul beban yang tak kalah beratnya dalam perannya sebagai anak Anda. Kita semua adalah pejalan-pejalan kehidupan yang memiliki beban-beban di pundak kita. Tujuan hidup kita adalah bagaimana untuk dapat saling meringankan langkah kita, bukannya malah saling memberatkan.

Chuang 17.09.07
PuzzleBali http://baliedu.blogspot.com

{moscomment}